Geert Wilders si Penebar Fitna (h)

Saya tidak membenci orang muslim, saya hanya membenci Islam. Begitulah ungkapan setali tiga uang dari seorang Geert Wilders, mantan pegawai asuransi kesehatan dan saat ini menjadi anggota parlemen Belanda. Dia sedang memantik api dengan menginisiasi hadirnya film kontroversi Fitna. Film berdurasi 17 menit yang sangat menskreditkan Islam.

Walaupun seluruh stasiun televisi di Belanda telah menolak menayangkan film tersebut tapi Wilders tidak kehabisan akal. Dia menggunakan media lain yang malah bisa langsung menyebar dan dinikmati di seluruh dunia yaitu internet. Pemerintah Belanda sendiri sudah sejak awal sangat khawatir dengan hal ini karena bisa menggangu tidak hanya hubungan politik tapi juga ekonomi Belanda dengan negara-negara dunia Islam. Belum lagi kegusaran umat muslim dunia yang bisa saja ditumpahkan kepada warga negara Belanda yang tidak tahu apa-apa di belahan penjuru dunia. Tapi Wilders tampak tidak ambil pusing. Kebenciannya terhadap Islam sudah sedemikian mendalam. Dia terus maju sesuai pendiriannya. Dalam sebuah wawancara televisi, Wilders pernah mengatakan “Boleh saja orang lain tersinggung dengan film fitna, tapi saya tidak akan peduli. Itu adalah masalah mereka, bukan masalah saya”. Dalam wawancara-wawancara terbaru, Geert Wilders sering mengatakan bahwa Konstitusi Belanda dan Eropa dalam Hak Asasi Manusia harus segara diamandemen atau untuk sementara waktu perlu memenjarakan para penganut Islam Radikal untuk melindungi warga negara Barat. Ia juga mengusulkan agar warga muslim Belanda yang kebanyakan pendatang dikembalikan ke negara asalnya.

Pada kesempatan lain mengacu pada meningkatnya jumlah populasi muslim di Belanda, Wilders mengatakan: “Berjalan-jalanlah keluar dan lihatlah apa yang ada di sana. Anda tidak lagi merasa seperti tinggal di negerimu sendiri. Ada suatu pertempuran yang sedang berlangsung dan kita harus mempertahankan diri kita. Sebelum anda menyadarinya, akan ada lebih banyak mesjid daripada gereja”. Kemudian, dia mengusulkan agar muslim yang ingin tinggal di Belanda perlu merobek separuh dari Quran karena isinya mengerikan dan mengajarkan tindakan terorisme.

Pria kelahiran 6 September 1963 di kota Venlo, Propinsi Limburg, Belanda berasal dari keluarga Katolik. Memulai karirnya di dunia politik tahun 1997 ketika ia terpilih sebagai anggota dewan kota di Utrecht. Pada tahun 2004 karirnya berubah secara drastis ketika dia mengambil keuntungan dari kejadian pembunuhan atas Theo van Gogh oleh seorang muslim Muhammad Bouyeri. Bersama-sama dengan Ayaan Hirsi Ali (politikus somali) yang juga rekan Windlers, Van Gogh membuat film pendek yang menghina Islam dengan menampilkan tubuh seorang aktris wanita yang bertuliskan ayat-ayat Al-Qur’an. Pandangan Hirsi Ali dan Wilders sama yaitu terang-terangan menyerang Islam.

Bulan Maret 2006, Wilders kembali mengatakan kepada BBC bahwa masyarakat Belanda telah berlaku terlalu toleran dari tak toleran terhadap masyarakat muslim. Karenanya masyarakat Belanda perlu belajar untuk menjadi tak toleran dari tak toleran. Ia menambahkan, orang-orang muslim itu seperti Muhammad Bouyeri yang membunuh Theo van Gogh dan karenanya mereka semua harus ditangkap untuk keselamatan warga Belanda sebagaimana dilakukan zionis Israel terhadap warga Palestina tak bersalah.

Begitulah kehidupan muslim minoritas ditengah masyarakat agama lain yang mayoritas. Mereka tertindas dan hak mereka dirampas. Bahkan di Eropa dan Amerika yang mengklaim dirinya sebagai sentra demokrasi masih banyak berlaku rasis terhadap Islam hingga sekarang. Kasus karikatur pelecehan nabi Muhammad yang lalu sudah menjadi bukti nyata bagaimana negara Barat bersatu menyerang Islam dengan tidak ada satupun yang menentangnya dalam bentuk tindakan selain himbauan yang tak berarti apa-apa. Tapi begitu ada yang mengutak-atik “holocoust”, bersiap-siaplah untuk dipenjara. Inilah kebebasan berekspresi versi Barat. Di negara Eropa malah masih ada yang tidak mengijinkan pembangunan mesjid walau satupun. Kalau sudah dikemukakan data dan fakta seperti ini, penganut “agama” Pluralis, Liberalis dan Hak Asasi Manusia di Indonesia seolah tak tahu. Tidak pernah sedikitpun gaung mereka menentang perlakuan negara Barat yang memojokkan Islam. Sebaliknya, sedikit saja umat Islam “bergerak”, suara mereka lantang bak malaikat keadilan pembela kebenaran.

Sungguh tepat pernyataan  Din Syamsudin (Ketua Umum PP Muhammadiyah) ketika menanggapi kejadian film fitna ini bahwa Barat perlu belajar lagi tentang demokrasi. Keputusan yang tegas juga dilakukan Hidayat Nur Wahid (Ketua MPR) sewaktu menolak permintaan Presiden National Endowment for Democracy, Carl Gersham ketika dia diminta mewakili Indonesia untuk menularkan pengalaman berdemokrasi ke negara-negara di Timur Tengah. HNW mengemukakan, “Rusaknya demokrasi di Timur Tengah karena sikap politik Amerika Serikat yang berstandar ganda.” Ia mencontohkan pemilu di Palestina yang tidak diakui Amerika. Khalayak, kata Hidayat, tahu pemilu Palestina sangat demokratis. Tapi karena rayuan Israel, negara-negara Barat termasuk Amerika tidak mengakui hasil pemilu itu. Menurut dia, Timur Tengah akan demokratis jika Amerika demokratis. “Jadi, jangan Indonesia diminta mengajarkan demokrasi ke Timur Tengah. Mereka (Timur Tengah) melihat perilaku Amerika sendiri.”

Yang pasti arahnya semakin jelas, semakin Islam dihujat maka Islam akan semakin populer. Orang akan makin banyak yang ingin belajar Islam untuk menjawab keingintahuan tentang Islam yang digambarkan sebagai agama yang menyebar kebencian dan terorisme. Begitu mereka mendalami, maka Insya Allah mereka tidak akan bisa berpisah karena ajaran Islam ternyata sangat jauh dari yang mereka bayangkan. Data muallaf di negara Barat merupakan bukti konkrit bagaimana setelah peristiwa WTC pemeluk Islam meningkat pesat dari tahun ke tahun. Manusia punya rencana, tapi Allah juga punya rencana lain. Itulah yang terjadi saat ini.

Referensi : BBC News. Wikipedia, Guardian


9 thoughts on “Geert Wilders si Penebar Fitna (h)

  1. Kebenciannya thd Islam bisa jadi juga utk kepentingan popularitas politiknya. Islam tdk akan kehilangan pamor dgn cara2 tak beretika tsb. Tinggal skrg apa sikap umat Islam atas pelecehan yg tak berkesudahan ini?

  2. Aku barusan baca ulasan teknisnya melalui link tsb, bagus fren. Beberapa hari yg lalu aku sempat baca di BBC News bhw LiveLeak.com akan segera menghapus film tsb dari server mereka. Yg agak kurang mengenakkan hanya alasannya, yaitu krn keamanan karyawan mereka terancam. Sudah saatnya sbg umat muslim kita tidak terlalu mengedepankan kekerasan dalam menyelesaikan ketersinggungan. Sebenarnya kalau para pemimpin Islam berani memberikan “shock theraphy” tanpa kekerasan gampang kok. Cukup stop ekspor minyak ke Belanda. Gak usah lama2, 3 bulan saja, pasti ekonomi mereka gonjang-ganjing. 🙂

  3. Salam Mas,

    Catatan yang sangat menarik, berhubung saya sendiri belum menonton film tersebut dan keliatannya belum tertarik untuk menonton sampai hari ini.

    Mohon izinkan saya share tulisan anda ini di blog saya, terima kasih.

    imazahra.multiply.com

  4. HIDUP ISLAM…. he.. sapa tuch yang ngejek ISLAM????

    DASAR xxxxx…..!!!! UPSSS…!!! Sori Kelepasan….

    Punten Wae, thu orang cm tau islam dari kulit luarnya aja… kaya kacang wae, diluarnya keras… tapi maksud ama rasa di dalemnya gurih… bener tak, aku Muslim Islam AgamaKu, Qur’an ama Hadist Tuntunanku, Muhammad SAW Nabiku, ALLAH TUHANku…

    Pantang menyerah ampe mati… ALLAHUAKBAR…!!!!!!!!

  5. Itu tuh cuman keselnya wilders aja cos Islam di Eropa tu lagi popular, dari dulu mereka udah sangat benci sama Islam, apalagi sekarang, dengan “agama yang paling cepat pertumbuhannya” di dunia itu.Semakin dicaci, semakin banyak yg penasaran cari tahu, akhirnya semakin banyak yang benar-benar tahu yang sebenarya “What is Islam”, and then semakin banyak yg convert ke Islam. Kasih dech luu Wilders, Yg akan menuai sebaliknya, seperti juga yg terjadi ketika 11 Sept.

  6. Wah, keren ulasannya. Aku terus terang sering dengar mengenai ini, tapi ngak ngerti detail apa itu pandangan wilders, sebagaimana yg diulas dlm blog ini. Cause, media2 resmi, ngak ada yg berani ungkap ini.

    —–

    fnoor : Issue ini mmg sensitif shg bisa jadi media massa jg sangat hati2 dlm pemberitaannya krn jgn sampai malah memperkeruh suasana. Salam kenal ya…

  7. yang bodoh itu yang nonton…udah tau film ga bermutu di tonton.Tinggalkan yang buruk, ambil yang bagus, jika kamu ga yakin suatu film itu bagus/bermutu, jangan tonton!!

Leave a comment